Sejarah Manga (Lengkap), Asal Usul Komik di Negara Jepang
|
| "Sejarah Manga | Oleh: CaraKomik" |
Sejarah manga sudah dimulai sejak akhir abad ke-19. Komik asal jepang ini memiliki sejarah awal yang sangat panjang dan kompleks dalam seni Jepang masa lampau.
Di negara Jepang "manga" merupakan kata yang digunakan untuk menyebut komik dan kartun. Sedangkan di luar Jepang, kata "manga" dipakai untuk menyebut komik yang berasal dari Jepang.
Baca Juga: Perbedaan Komik dan Manga
Manga berasal dari bahasa Jepang yang bisa diartikan sebagai “komik” dalam bahasa Indonesia. Manga Jepang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa selain Jepang termasuk Cina, Perancis, Inggris Italia, Indonesia dan lain-lain.
Banyak orang menyukai komik-komik asal Jepang, mulai dari anak-anak, remaja sampai orang dewasa sekalipun menyukainya. Namun apakah mereka tahu asal usul atau sejarah manga dimulai?
Sejarah Manga di Jepang
|
| "Sejarah Manga | Oleh: CaraKomik" |
Seni manga yang paling tua dan terkenal di temukan pertama kali di gudang Shooshooin di Nara yang menunjukan berbagai ekspresi wajah manusia dengan mata yang melotot keluar.
Karya lainnya disebut Daidaron, menggambarkan mata orang yang terbelalak dan orang yang berjenggot.
Selain itu pada langit-langit di Kondoo (gedung utama) kuil Buddha
Hooryuuji pada abad ke-7 dan pada panggung bangunan Brahma dan Indra di kuil
Thooshoodaiji pada abad ke-8, dimana dalam gambar komik ini terdapat
unsur-unsur religi dan nilai-nilai tradisi.
Selain itu di gedung Phoenix kuil Byoodooin, terdapat arsitektur zaman Heian (794-1185), yang pada waktu itu ditemukan karikatur pengadilan rendah.
Namun ada juga yang bilang kalau manga pertama kali muncul pada abad ke-12 (akhir zaman Heian) dimana mangan generasi awal yang bertajuk “Chōjū-Jinbutsu-Giga” karya biksu Toba Soojoo, berisi berbagai gambar lucu hewan dan manusia.
Manga yang seniman-seniman ini memenuhi hampir semua persyaratan dari sebuah manga. Syarat itu seperti; sederhana, memiliki cerita didalamnya, dan memiliki gambar-gambar artistik.
Pada pertengahan abad ke-12, ditemukan gulungan surat bergambar terkenal yang disebut Shigisan Engi Emaki, yang memperlihatkan gambar dengan sentuhan gerakan yang dinamis.
Dalam gambar tersebut ada sebuah adegan di mana pendeta Buddha Myoren membuat sebuah panci ajaib terbang ke udara dan membawa gudang beras orang kaya ke puncak gunung.
Sedangkan pada adegan lainnya, diperlihatkan karung-karung beras beterbangan keluar dari gudang. Kemudian Bandainagon Ekotoba (akhir tahun 1100-an) memperlihatkan gerbang utama dari sebuah kuil terkenal yang terbakar dengan ekspresi wajah dari sekitar seratus orang yang terkejut oleh api atau orang-orang yang melarikan diri.
Hal ini membuat adegan ini seakan-akan hidup dan membuat kita merasa ada diantara mereka. Kedua gambar ini termasuk kedalam kategori cerita bergambar (emaki-mono).
Kemudian di zaman Kamakura (1185-1333) seiring dengan perkembangan agama Buddha, komik juga terlihat yaitu pada gulungan surat bergambar seperti Jigooku Zooshi yang berbentuk adegan gambar neraka dan Gaki Zooshi dalam bentuk adegan penderitaan, kedua surat bergambar ini memperlihatkan adegan yang berhubungan dengan kematian.
Pada zaman Muromachi (1333-1568) ada contoh manga berbentuk cerita pendek yaitu; Otogi Zooshi. Pada jaman ini imajinasi, daya pikir dan selera humor yang tinggi sudah terlihat.
Di zaman Edo (1603-1867), pertumbuhan budaya popular membawa semangat baru dalam komik yang merebut daya tarik lebih besar dalam bentuk buku cetakan dari blok kayu, seperti pada lukisan Ootsure-e yang dibuat dengan tekanan kuas yang kasar.
Lukisan "Toba-e" yang berisi sindiran terhadap manusia, dan lukisan paham Kuwagata Keisai (1764-1824) yang dikenal juga sebagai Kitao Masayoshi, serta Yamaguchi Soken (1759-1818).
Sejarah manga di Jepang seutuhnya berasal pada zaman Edo, ketika istilah manga pertama kali digunakan oleh pelukis Ukiyo-e (grafis pahatan kayu) yang terkenal yaitu Hokusai Katsushika.
Hokusai Katsushika membuat sebuah seri buku bergambar yang diterbitkan dalam 15 jilid antara tahun 1814 dan 1878. Manga ini berisi lebih dari 4000 ilustrasi.
Cara Hokusai menggambarkan gerakan badan manusia, dan pengamatan ilmiahnya tentang gerakan otot benar- benar terlihat alami dan nyata, seperti dalam beberapa komik berikut ini:
Pada zaman Showa (1926-1989) yang dikenal juga sebagai abad manga anak-anak, dimana saat itu, manga mulai berkembang pesat.
Pada tahun 1989 dalam waktu satu tahun telah diterbitkan sekitar 500 juta manga, 500 juta majalah manga bulanan, dan 700 juta majalah mingguan manga.
Dari prestasi yang dicapai itu, Jepang dapat dikatakan sebagai “Kerajaan Manga”, yang mulai bangkit dari situasi setelah perang dunia 2 lewat manga anak-anak.
Sebelum dan selama perang dunia 2, para seniman lokal menggunakan The Japan Punch sebagai media penerbitan yang juga merupakan majalah komik dengan cerita humor yang dikelola oleh orang-orang Inggris yang tinggal di Jepang.
Berkembangnya teknologi produksi manga pada pada pasca perang dunia 2 tidak lepas dari peran serta komikus berbakat seperti Osamu Tezuka (1928-1989). Ia berhasil mengubah wajah dunia manga Setelah perang dunia 2 secara brutal.
Osamu Tezuka juga memperkenalkan sistem produksi manga yang baru, yaitu dengan cara mempercepat produksi serta menjamin kelangsungan usaha manga. Selain itu diperkenalkan juga teknik sinematik kedalam komik tradisional.
Selama tahun 1960-an, seiring dengan peningkatan perekonomian Jepang, perusahaan penerbitan-perusahaan buku komik menyadari bahwa pasar untuk buku dan majalah komik telah berkembang pesat dan jumlah komik pun terus bertambah.
Pada tahun 1963, Osamu Tezuka membuat animasi televisi pertama dan menjual karakter animasi tersebut untuk menutupi biaya produksi. Animasi yang sukses besar diluar negeri antara lain yaitu “Mighty Atom” (Astro Boy) dan “Jungle Emperor”.
Osamu Tezuka juga membuat karun dan lembaran manga versinya sendiri yang bejudul “Faust” dan Destovyeki’s Crime and Punishmen” yang bercerita tentang kehidupan Buddha serta drama mengenai samurai.
Kepopuleran karya-karya Osamu Tezuka memicu bermunculannya seri-seri animasi berdurasi 30 menit, yang kebanyakan didasarkan pada serial yang diterbitkan majalah-majalah komik.
Tezuka telah membangun pondasi bagi industri manga di Jepang pasca perang dan mengubah tradisi manga lama. Osamu Tezuka meninggal dunia pada tahun 1989. Untuk mengenang jasanya didirikanlah Manga Museum pada tahun 1994 di Tajarazuka.
Manga yang pertama kali diterbitkan di Indonesia dicetak dan disesuaikan dengan gaya baca orang Indonesia yaitu yang dimulai dari “kiri ke kanan”.
Padahal, manga asli dari Jepang dibaca dari “kanan ke kiri”, sehingga untuk manga yang diterbitkan di Indonesia rata-rata tokohnya menjadi kidal disebabkan oleh gambar yang di balik (flip).
Ketidak samaan ini menyebabkan masalah untuk manga dengan genre detektif, seperti Conan dan Kindaichi, karena menyebabkan proses penyelesaian kasus dengan gambar alibi tokoh menjadi tidak sama.
Oleh karena itu, sejak tahun 2000-an, manga yang beredar di Indonesia disamakan dengan manga yang diterbitkan di Jepang. Manga pertama yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan metode ini adalah Rurouni Kenshin.
Meskipun sejarah manga sudah di bulai sejak lama, namun entah bagai mana komik asal Jepang ini berhasil mengubah industri hiburan Jepang menjadi semaju sekarang. Dan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian Jepang pasca perang dunia 2.
Dari sejarah manga kita bisa menyimpulkan, kalau sebuah industri yang di anggap remeh dan dianggap kurang menguntungkan berhasil mengubah wajah perekonomian sampai menjadi ikon yang melekat pada suatu negara.
Demikian artikel tentang "Sejarah Manga Lengkap dan Asal Usul Komik Jepang" dari CaraKomik, semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih..!
Selain itu di gedung Phoenix kuil Byoodooin, terdapat arsitektur zaman Heian (794-1185), yang pada waktu itu ditemukan karikatur pengadilan rendah.
|
| “Chōjū-Jinbutsu-Giga” |
Namun ada juga yang bilang kalau manga pertama kali muncul pada abad ke-12 (akhir zaman Heian) dimana mangan generasi awal yang bertajuk “Chōjū-Jinbutsu-Giga” karya biksu Toba Soojoo, berisi berbagai gambar lucu hewan dan manusia.
Manga yang seniman-seniman ini memenuhi hampir semua persyaratan dari sebuah manga. Syarat itu seperti; sederhana, memiliki cerita didalamnya, dan memiliki gambar-gambar artistik.
Pada pertengahan abad ke-12, ditemukan gulungan surat bergambar terkenal yang disebut Shigisan Engi Emaki, yang memperlihatkan gambar dengan sentuhan gerakan yang dinamis.
Dalam gambar tersebut ada sebuah adegan di mana pendeta Buddha Myoren membuat sebuah panci ajaib terbang ke udara dan membawa gudang beras orang kaya ke puncak gunung.
Sedangkan pada adegan lainnya, diperlihatkan karung-karung beras beterbangan keluar dari gudang. Kemudian Bandainagon Ekotoba (akhir tahun 1100-an) memperlihatkan gerbang utama dari sebuah kuil terkenal yang terbakar dengan ekspresi wajah dari sekitar seratus orang yang terkejut oleh api atau orang-orang yang melarikan diri.
Hal ini membuat adegan ini seakan-akan hidup dan membuat kita merasa ada diantara mereka. Kedua gambar ini termasuk kedalam kategori cerita bergambar (emaki-mono).
Kemudian di zaman Kamakura (1185-1333) seiring dengan perkembangan agama Buddha, komik juga terlihat yaitu pada gulungan surat bergambar seperti Jigooku Zooshi yang berbentuk adegan gambar neraka dan Gaki Zooshi dalam bentuk adegan penderitaan, kedua surat bergambar ini memperlihatkan adegan yang berhubungan dengan kematian.
Pada zaman Muromachi (1333-1568) ada contoh manga berbentuk cerita pendek yaitu; Otogi Zooshi. Pada jaman ini imajinasi, daya pikir dan selera humor yang tinggi sudah terlihat.
Di zaman Edo (1603-1867), pertumbuhan budaya popular membawa semangat baru dalam komik yang merebut daya tarik lebih besar dalam bentuk buku cetakan dari blok kayu, seperti pada lukisan Ootsure-e yang dibuat dengan tekanan kuas yang kasar.
|
| "Toba-e" |
Lukisan "Toba-e" yang berisi sindiran terhadap manusia, dan lukisan paham Kuwagata Keisai (1764-1824) yang dikenal juga sebagai Kitao Masayoshi, serta Yamaguchi Soken (1759-1818).
Sejarah manga di Jepang seutuhnya berasal pada zaman Edo, ketika istilah manga pertama kali digunakan oleh pelukis Ukiyo-e (grafis pahatan kayu) yang terkenal yaitu Hokusai Katsushika.
Hokusai Katsushika membuat sebuah seri buku bergambar yang diterbitkan dalam 15 jilid antara tahun 1814 dan 1878. Manga ini berisi lebih dari 4000 ilustrasi.
Cara Hokusai menggambarkan gerakan badan manusia, dan pengamatan ilmiahnya tentang gerakan otot benar- benar terlihat alami dan nyata, seperti dalam beberapa komik berikut ini:
- Suzume Odori-zu
- Yari No Keiko-zu
- Bureiko-zu
Pada zaman Showa (1926-1989) yang dikenal juga sebagai abad manga anak-anak, dimana saat itu, manga mulai berkembang pesat.
Pada tahun 1989 dalam waktu satu tahun telah diterbitkan sekitar 500 juta manga, 500 juta majalah manga bulanan, dan 700 juta majalah mingguan manga.
Dari prestasi yang dicapai itu, Jepang dapat dikatakan sebagai “Kerajaan Manga”, yang mulai bangkit dari situasi setelah perang dunia 2 lewat manga anak-anak.
Sebelum dan selama perang dunia 2, para seniman lokal menggunakan The Japan Punch sebagai media penerbitan yang juga merupakan majalah komik dengan cerita humor yang dikelola oleh orang-orang Inggris yang tinggal di Jepang.
Berkembangnya teknologi produksi manga pada pada pasca perang dunia 2 tidak lepas dari peran serta komikus berbakat seperti Osamu Tezuka (1928-1989). Ia berhasil mengubah wajah dunia manga Setelah perang dunia 2 secara brutal.
|
| "Osamu Tezuka & Astro Boy" |
Osamu Tezuka juga memperkenalkan sistem produksi manga yang baru, yaitu dengan cara mempercepat produksi serta menjamin kelangsungan usaha manga. Selain itu diperkenalkan juga teknik sinematik kedalam komik tradisional.
Selama tahun 1960-an, seiring dengan peningkatan perekonomian Jepang, perusahaan penerbitan-perusahaan buku komik menyadari bahwa pasar untuk buku dan majalah komik telah berkembang pesat dan jumlah komik pun terus bertambah.
Baca Juga: Sejarah Komik Modern dan Perkembangannya
Pada tahun 1963, Osamu Tezuka membuat animasi televisi pertama dan menjual karakter animasi tersebut untuk menutupi biaya produksi. Animasi yang sukses besar diluar negeri antara lain yaitu “Mighty Atom” (Astro Boy) dan “Jungle Emperor”.
Osamu Tezuka juga membuat karun dan lembaran manga versinya sendiri yang bejudul “Faust” dan Destovyeki’s Crime and Punishmen” yang bercerita tentang kehidupan Buddha serta drama mengenai samurai.
Kepopuleran karya-karya Osamu Tezuka memicu bermunculannya seri-seri animasi berdurasi 30 menit, yang kebanyakan didasarkan pada serial yang diterbitkan majalah-majalah komik.
Tezuka telah membangun pondasi bagi industri manga di Jepang pasca perang dan mengubah tradisi manga lama. Osamu Tezuka meninggal dunia pada tahun 1989. Untuk mengenang jasanya didirikanlah Manga Museum pada tahun 1994 di Tajarazuka.
Sejarah Manga di Indonesia
|
| "Sejarah Manga | Oleh: CaraKomik" |
Manga yang pertama kali diterbitkan di Indonesia dicetak dan disesuaikan dengan gaya baca orang Indonesia yaitu yang dimulai dari “kiri ke kanan”.
Padahal, manga asli dari Jepang dibaca dari “kanan ke kiri”, sehingga untuk manga yang diterbitkan di Indonesia rata-rata tokohnya menjadi kidal disebabkan oleh gambar yang di balik (flip).
Baca Juga: Perkembangan Komik di Indonesia
Ketidak samaan ini menyebabkan masalah untuk manga dengan genre detektif, seperti Conan dan Kindaichi, karena menyebabkan proses penyelesaian kasus dengan gambar alibi tokoh menjadi tidak sama.
Oleh karena itu, sejak tahun 2000-an, manga yang beredar di Indonesia disamakan dengan manga yang diterbitkan di Jepang. Manga pertama yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan metode ini adalah Rurouni Kenshin.
Penerbit manga di Indonesia:
- M&C!
- ReOn Comic
- Elexmedia Komputindo
- Level Comics
- Koloni.
Kesimpulan
Meskipun sejarah manga sudah di bulai sejak lama, namun entah bagai mana komik asal Jepang ini berhasil mengubah industri hiburan Jepang menjadi semaju sekarang. Dan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian Jepang pasca perang dunia 2.
Dari sejarah manga kita bisa menyimpulkan, kalau sebuah industri yang di anggap remeh dan dianggap kurang menguntungkan berhasil mengubah wajah perekonomian sampai menjadi ikon yang melekat pada suatu negara.
Demikian artikel tentang "Sejarah Manga Lengkap dan Asal Usul Komik Jepang" dari CaraKomik, semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih..!
Posting Komentar
Posting Komentar